Selamat Datang di Blog : ASLAM MAHMUDI -- SMA 1 MOJOTENGAH -- WONOSOBO

Minggu, 18 Maret 2012

TTS Plantae

      Dalam pembelajaran Biologi, kadang anak merasa bosan dengan materi yang sangat kompleks dan banyakanya istilah-istilah atau nama ilmiah yang sulit dihapal. Banyak metode yang dapat digunakan, agar kejenuhan itu teratasi dengan belajar melalui permaianan. Salah satunya adalah Permainan Teka-Teki Silang (TTS).
         Kadang dalam suatu waktu untuk mengisi kejenuhan, kita membeli buku TTS. Dengan mengisi TTS, tentu akan menambah pengetahuan kita. 
Teka Teki Silang pada umumnya berisi pengetahuan secara umum. Karena untuk mengisi kejenuhan atau menambah pengetahuan dengan mengisi TTS, kita tinggal membeli kora/majalah/buku TTS yang sudah ada.
Tetapi apakah TTS yang memuat materi pelajaran tersebut ada?
Tentu kita harus membuatnya sendiri. Dengan cara manual, tentu kita merasa kesulitan.
Program TTS sudah banyak di internet.....tinggal kita Download saja...

Mari kita mencoba belajar biologi melalui permainan TTS : SELAMAT MENCOBA !!!


Sabtu, 17 Maret 2012

KINGDOM / REGNUM PLANTAE



Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Plantae. Penggunaan istilah regnum untuk dunia tumbuhan lebih umum digunakan dibandingkan istilah kingdom.
Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara lain : 
a. merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel),
b. merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti)
c. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang berperan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) melalui bantuan matahari untuk membentuk senyawa karbohidrat/glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi ini. Dengan demikian tumbuhan merupakan organisme yang mampu mensintesis/membuat makanan sendiri (autotrof).
d.  dinding sel yang tersusun atas selulosa.
e. Reproduksi secara generatif (gametofit/seksual) maupun vegetatif (sporofit/aseksual)

Klasifikasi Plantae :

Di alam ini terdapat lebih dari 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan. Bermacam tumbuhan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi sejumlah divisi. Divisi dibagi lagi pada tingkatan yang lebih rendah meliputi kelas, bangsa, suku, marga, dan jenis. Masing-masing diberi nama sesuai dengan Kode International Tata Nama Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai sarana referensi dan indikasi untuk kategori nama takson yang sesuai.
Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut (Briophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan biji (Spermatophyta). Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh (Non Tracheophyta / Atracheophyta) dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:
1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta)
a. Hepatophyta
b. Briophyta
c. Anthocerophyta
2. Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan Spermatophyta)
a. Psilophyta                                                             f. Cycadophyta
b. Lycophyta                                                             g. Ginkgophyta
c. Equisetophyta (Sphenophyta)                                 h. Gnetophyta
d. Pterophyta                                                            i. Anthophyta
e. Pinophyta (Coniferophyta)

PETA KONSEP




A.    Tumbuhan Lumut (Briophyta)
Briophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies yang telah diidenfikasikan.
1. Ciri-Ciri Briophyta
-  Briophyta  merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
-  Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.
- Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.
- Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase  sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).
- Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat.
        2.  Reproduksi / Perkembangbiakan Briophyta
  Briophyta mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora.
Dalam siklus hidupnya, fase gametofit lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya. Hal ini bertolak belakang dengan tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan spermatophyta) yang memiliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit.
Briophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara bergantian (metagenesis). Reproduksi secara aseksual (sporofit) terjadi melalui pembentukan spora. Spora ini dihasilkan dari sporangium (kotak spora). Spora yang dihasilkan adalah spora haploid (n). Spora ini kemudian akan tumbuh menjadi protonema. 
Adapun reproduksi secara seksual (gametofit) pada Briophyta, yaitu dengan cara penyatuan gamet betina yang dihasilkan arkegonia berupa sel telur dan gamet jantan yang dihasilkan oleh antheridia berupa sperma. Sperma bergerak menuju sel telur di arkegonia dengan perantara air. Pertemuan sel telur dan sperma menyebabkan terjadinya fertiliasi yang menghasilkan zigot. Zigot membelah secara mitosis membentuk sporogonium. sporogonium terus berkembang menjadi sporofit yang diploid (2n).
2. Klasifikasi Briophyta
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (devisi/kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida).
a.  Hepatophyta (Lumut Hati)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain hepaticopsida dan hepaticae. 
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan. Hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium
penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). 
Contoh : Marchantia polimorpha
b.  Briophyta (Lumut Sejati)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci (lumut daun).
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. 
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra danvaginula.

 
c.   Anthecerophyta (Lumut Tanduk)
Beberapa istilah tentang lumut tanduk antara lain  Antheropsida dan Anthocerotales.
Lumut tanduk adalah lumut yang memiliki hubungan kekerabatannya paling dekat dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.
Contoh : Anthoceros laevis 

B.    Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Ciri-Ciri Pteridophyta
-  Pteridophyta  merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
-  Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta).
a.  Struktur akar
Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.
b.  Struktur batang
Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (tracheophyta).
c.  Struktur daun
Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut.
Macam daun pada tumbuhan paku ;
1)  Berdasarkan ukurannya, dibedakan :
-  Daun Mikrofil, yaitu daun ang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.
-  Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.
2)  Berdasarkan Fungsinya, dibedakan :
-  Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai daun steril.
- Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk kerucut.
Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang mengandung banyak kotak spora (sporangium). Pada sporangium terdapat sel penutup yang menyerupai cincin yang disebut annulus.
Sorus dilindungi oleh suatu struktur berupa selaput yang disebut indusium
- Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n). Pada Fase sporofit lebih dominan (waktu hidupnya lebih panjang).
2.  Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang dihasilkan
Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, yaitu :
a.  Paku Homospora ( isospora )
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina
Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)
b.  Paku Heterospora ( an-isospora )
Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar disebut makrospora
Contoh :  Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata (semanggi)
c.  Paku Peralihan
Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina
Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )
3. Daur Hidup Tumbuhan paku


4. Klasifikasi Pteridophyta
Tumbuhan Paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu :
 
a.  Psilophyta (paku purba / paku telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya.
Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Contoh :Rhynia major dan Psilotum nudum

b.   Lycophyta (Paku kawat / paku rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat.
Contoh:
Selaginella sp (paku rane), sebagai tanaman hias
Lycopodium sp.(paku kawat), sebagai tanaman hias.
Lycopodium clavatum, sebagai bahan obat-obatan.

 c. Equisetophyta / Sphenophyta
Tumbuhan paku ini memiliki daun mirip kawat serta daunnya tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk batangnya mirip dengan ekor kuda. Oleh karenanya, divisio ini disebut paku ekor kuda.
Contoh :Equisetum debile, memiliki batang yang keras karena mengandung silika. Sporangium terdapat pada suatu struktur berbentuk kerucut yang disebut strobilus

d.  Pterophyta / Felicinae (paku sejati)
Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Contoh :
Adiantum cuneatum (suplir)
Adiantum farleyense (ekor merak)
Asplenium nidus (paku sarang burung)
Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
-  Marsilea crenata (semanggi)
-  Azolla pinnata (paku air)
-  Salvinia natans (paku sampan)
-  Alsophilla glauca (paku tiang)

  5.    Manfaat Pteridophyta
a.  Tanaman hias
Adiantum cuneatum, Alsophila glauca, Adiantum farleyense, Platyceriumbifurcatum, Asplenium nidus, sellaginella wildenowii
b.  Sayuran
Marsilea crenata
c.  Pupuk hijau
salvinia natans
Azolla pinnata, bersimbiosis dengan Anabaena sp (alga biru) yang berperan dalam fiksasi nitrogen.
d.  Obat-obatan
Dryyopteris filix-mas, Lycopodium clavatum
e.  Bahan bangunan
Alsophila glauca
f.   Alat pengosok / pembersih
Equisetum debile
 
 C.    Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phyta berarti tumbuhan
1. Ciri – ciri Umum
a.  Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta.
b.  Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
c.  Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.
d.  Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
e.  Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).
2. Perkembangbiakan  (reproduksi)
a.  Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
b.  Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon).
3.  Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :
a.  Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif  terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan Misal.
Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama.
Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu :
1) Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji).
2) Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat reproduksi berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum.
Contoh : Aghatis alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus merkusii
3) Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan, bunga berkelamin tunggal.
Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
4) Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan bertangkai daun. Merupakan tumbuhan asli di negara Tiongkok.


 b. Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Disebut biji tertutup karena biji terbungkus oleh daging buah. Memiliki alat reproduksi berupa bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai). Reproduksi generatif mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm (pembuahan inti generatif/sperma dengan kandung lembaga skunder).
Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu :
1)  Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun, memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak bercabang / bercabang sedikit dan tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar), tipe kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar, memiliki akar serabut, Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.
Terdiri dari beberapa famili :
a)  Liliaceae, Misal : Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar), Alium sativum (bawang putih), Alium ascolonicum (bawang merah).
b)  Palmae (keluarga palem), Misal : Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma)
c)  Graminae (keluarga rumput-rumputan), Misal : Oryza sativa (padi), Zea mays (Jagung), rumput, bambu, dan sebagainya.
d)  Orchidaceae (keluarga anggrek), Misal : Cattleya sp, Dendrobium sp, Arundina sp, Epidendrum sp, Vanilia planifolia (vanili).

 
2)  Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)
Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), memiliki kotiledon ganda/berkeping dua, umumnya batang bercabang, memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun secara teratur (bersebelahan), tipe kolateral terbuka,  tulang daun menjari/menyirip, memiliki akar tunggang, Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk bunga beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok
Terdiri dari beberapa familia, yaitu :
a)  Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.
b)  Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora (cempaka putih).
c)  Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga maqar)
d)  Leguminoceae, Misal : Leucena glauca (lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus indica (asam).
e)  Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu), Glossipium obtusifolium (kapas).
f)   Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)
g)  Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum (kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal kucing).
h)  Compositae, Misal : Ageratum sp (babandotan), Helianthus annus (bunga matahari), Nicotiana tabaccum (tmebakau), Capsicum sp (cabe), Lycopersicum esculentum (tomat).
i)   Dan sebagainya


 
Reproduksi Angiospermae

1. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
a)   Gametogenesis 
      Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.



 
b)  Penyerbukan (Polinasi)
Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). 
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
-   Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
-   Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu individu.
-   Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
-   Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
-   Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki  mahkota bunga.
-   Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
-   Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
-Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di malam hari.
-Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu.
-Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
-Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
-   Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak matang bersamaan.
-Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
-Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.

b)  Pembuahan (fertilisasi)
Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:                 
-  peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
-  peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan). 
-  Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.

.   Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi)     gamet jantan dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah      menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa bantuan manusia.
    Organ vegetatif yang berperan antara lain :
-   Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar  secara horisontal dalam tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
-   Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki kuda (Centela asiatica)
-   Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
-   Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.
-   Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.
-   Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
-   Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.

b.  Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
-   Mencangkok
-   Menempel (okulasi)
-   Menyambung
-   Menyetek
-   Merunduk
-   Kultur Jaringan 
     Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan sifat TOTIPOTENSI . Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
 
4. Peranan Spermatophyta
a. Sumber bahan makanan (karbohidrat,lemak,protein,mineral,vitamin)
b.   Sumber bahan minuman (jahe, teh, kopi)
c.   Sumber bahan sandang (rami, kapas)
d.   Sumber bahan bangunan (Mahoni, jati, meranti)
e.   Sumber bahan industri (pinus, karet)



Sumber : 
- Modul Biologi Kelas oleh : Aslam Mahmudi